Smart Hypothermia Alert: Sistem Pemantauan Suhu Tubuh Pendaki Gunung Berbasis IoT dengan Pengiriman Data melalui LoRa Untuk Deteksi Dini Hipotermia.[RNZ, DEC]

Abstract

 Kegiatan pendakian gunung, memiliki risiko tinggi terhadap kondisi ling
kungan ekstrem, salah satunya adalah hipotermia. Hipotermia sering terjadi akibat paparan suhu dingin, angin kencang, atau pakaian yang tidak memadai, dan dapat menyebabkan gangguan fisiologis serius hinggaa kematian. Penanganan terhadap kasus hipotermia di lapangan sering kali terlambat karena minimnya sistem pemantauan kondisi tubuh secara real-time serta keterbatasan komuniksi didaerah pendakian. Untuk menjawab dari permasalhan ini, peneliti merancang Smart Hypothermia Alert (SHA), sebuah sistem berbasis Internet Of Things (IoT) yang mampu memantau suhu tubuh, denyut jantung, dan saturasi oksigen secara real-time menggunakan sensor MLX90615 sebagai indikator suhu tubuh, DS18B20 digunakan sebagai indikator dari suhu heater pad yang digunkaan, kemudian sistem ini dilengkapi dengan sensor MAX30102 sebagai indikator denyut jantung dan saturasi oksigen. Sistem ini menggunakan mikrokontroler ESP32-S3 sebagai unit pemrosesan utama dengan dukungan fitur multitasking melalui FreeRTOS. SHA dilengkapi dengan heater pad otomatis sebagai tindakan awal ketika suhu tubuh turun di bawah batas normal, serta dilengkapi modul komunikasi LoRa dan GPS yang memungkinkan pengiriman data kondisi tubuh dan lokasi pendaki ke pusat pemantauan dibasecamp. Sistem ini dirancang untuk memberikan peringatan dini terhadap gejala hipotermia, sehingga di butuhkan dlam mempertahankan suhu tubuh pendaki tersebut, dan mempercepat proses evakuasi dalam kondisi darurat, terutama di wilayah tanpa jaringan seluler. Diharapkan, dalam pengemangan sistem ini dapat menjadi solusi efisien dan ekonomis dalam meingkatkan keselamatan pendaki di medan ekstrem.